Pengertian Kepemimpinan dan Perkembangan Teori Kepemimpinan
Nama:Abrian H
NPM:10111053
Kelas:2KA31
Kelas:2KA31
Kepemimpinan adalah proses yang mempengaruhi , memberi contoh, serta memberi motivasi kepada orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.Kepemimpinan merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi.
Tugas
utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya
terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja,
tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mampu melibatkan seluruh
lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan
aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam
usaha mencapai tujuan.
Ø Teori Sifat Kepemimpinan Dimulai
dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan
dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau
masyarakat. Teori ini mengemukakan bahwa efektivitas kepemimpinan sangat
tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-sifat
yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan
social. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang
pemimpin:
· Kecerdasan
· Kedewasaan social dan hubungan social luas
· Motivasi diri dan dorongan berprestasi
· Sikap-sikap hubungan manusiawi
· Kecerdasan
· Kedewasaan social dan hubungan social luas
· Motivasi diri dan dorongan berprestasi
· Sikap-sikap hubungan manusiawi
Ø Teori Situasional
Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empat dimensi situasi yakni kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan karakter pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seorang.Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
* Hubungan pimpinan anggota
* Tingkat dan Struktur tugas
* Posisi kekuasaan
Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empat dimensi situasi yakni kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan karakter pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seorang.Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
* Hubungan pimpinan anggota
* Tingkat dan Struktur tugas
* Posisi kekuasaan
Ø Teori Path-Goal
Teori
ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku
terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. TeoriPath-Goal sebagai salah satu pendekatan dalam kepemimpinan masih termasuk ke dalam kategori Pendekatan Kontijensi. Teori ini dikembangkan oleh Robert J. House serta Robert J. House and Gary Dessler.
Teori ini mengajukan pendapat bahwa kinerja bawahan dipengaruhi oleh sejauh mana manajer mampu memuaskan harapan-harapan mereka. Teori Path-Goal menganggap bawahan memandang perilaku pemimpin sebagai pengaruh yang mampu memotivasi diri mereka, yang berarti:
* Kepuasan atas kebutuhan mereka bergantung atas kinerja efektif ,dan
* Arahan, bimbingan, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan.
* Kepuasan atas kebutuhan mereka bergantung atas kinerja efektif ,dan
* Arahan, bimbingan, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan.
Ø Teori Kelompok
Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.
Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.
TIPE , GAYA , DAN PERILAKU PEMIMPIN
1. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Tidak semua tipe pemimpin ini selalu menerapkan sistem militer seperti
pada organisasi militre. Tergantung kepada sebuah organisasi yang
dipimpin. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
- Ketika memerintah bawahan tujuan utama dijadikan sebuah alat perintah,
- Ketika memerintah bawahan seringkali menggunakan pangkat dan jabatannya.
- Senang akan formalitas yang berlebihan
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
- Tidak ingin menerima kritik dari bawahan
- Menyukai kegiatan upacara-upacara dalam segala hal
2. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
- Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
- Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
- Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
- Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
- Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
- Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
- Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
3 . Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini beranggapan bahwa pemimpin adalah suatu hak.
Tipe pemimpin ini beranggapan bahwa pemimpin adalah suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe seperti ini adalah sebagai berikut :
- Menganggap bahwa sebuah organisasi adalah milik pribadi
- Mencampur adukkan urusan pribadi dan politik.
- Menganggap bawahan adalah sebagai sebuah alat semata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
- Selalu bergantung pada kekuasaan yang dimiliki.
- Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur memaksa dan mengancam.
4. Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan
sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Tipe pemimpin
seperti ini memiliki daya tarik sendiri sehingga memiliki banyak
pengikut yang setia. Kebanyakan orang lebih senang memilih tipe pemimpin
ini, karena dianggap dapat mengendalikan setiap elemen dan anggota
sebuah organisasi dengan baik dengan menggunakan karisma yang
dimilikinya.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:
a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
- Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
- Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
- Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
- Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota
b. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
- Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
- Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih
- Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
- Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.
c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
- Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
- Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
- Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
- Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.
Pemimpin harus mempunyai beberapa perilaku sebagai pemimpin yang baik :
1. Pemimpin yang Direktif
Pemimpin yang memberitahu kepada para pengikut mengenai apa yang diharapkan dari mereka, menentukan pekerjaan yang harus diselesaikan, memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara menyelesaikan berbagai tugas tersebut.
Pemimpin yang memberitahu kepada para pengikut mengenai apa yang diharapkan dari mereka, menentukan pekerjaan yang harus diselesaikan, memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara menyelesaikan berbagai tugas tersebut.
2. Pemimpin yang Suportif
Pemimpin yang ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikutnya
Pemimpin yang ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikutnya
3. Pemimpin yang Partisipatif
Pemimpin yang melakukan perundingan dengan para pengikutnya dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan
Pemimpin yang melakukan perundingan dengan para pengikutnya dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan
4. Pemimpin yang Berorientasi Pencapaian
Pemimpin yang menetapkan tujuan-tujuan dan mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja dengan sangat baik.
Pemimpin yang menetapkan tujuan-tujuan dan mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja dengan sangat baik.
BEBERAPA NAMA - NAMA TOKOH YANG BERHASIL MEMIMPIN DI BIDANG USAHANYA :
1. E. CHE GUEVARA
Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akte kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia rajin membaca literatur tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya. Memasuki sekolah menegah pertama (1941) di Colegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi yang terbaik di bidang sastra dan olahraga. Di rumahnya Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang sipil Spanyol juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya dan muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan yang terutama kepada dolar Amerika Serikat yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
BACA DI : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-e-che-guevara.html
2. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
2. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur,Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.